Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Dr. Freddy Harris ACCS pada hari Selasa 25/08/2020 mengundang para produser musik di Indonesia seperti Pelangi Record, Warner Music Indonesia, Sony Music, Nagaswara, Alfa Record, My Music dan lain-lain. Pertemuan yang digagas oleh Dirjen Kekayaan intelektual tersebut dimaksudkan untuk memperkuat keberadaan LMKN dam sistem royalti musik di Indonesia.
LMKN sebagai amanah Undang-Undang Hak Cipta harus merupakan representasi dari Para stakeholder. para Produser musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistim royalti di Indonesia. Malaysia bisa mencapai 1 Triliun rupiah dalam perolehan royalti. Saya berkeyakinan jika kita memiliki sebuah sistim royalti yang baik, kita pasti bisa meningkatkan perolehan royalti musik di Indonesia.
Kami telah menyediakan server yang dapat digunakan oleh LMKN. “Kami selaku penyelenggara negara, tidak akan mengambil profit namun benefit yang dapat kami berikan dalam bentuk pelayanan publik yang prima” tegas Freddy Harris di dalam diskusi.
Diskusi yang juga dihadiri oleh beberapa pencipta lagu dan produser seperti Badai “Kerispatih”, Anji, Ahmad Dhani dan beberapa pelaku/Praktisi pada industri musik. Sempat menyinggung soal penerimaan dan distribusi royalti yang tidak jelas kepada para pemegang hak. Mengenai hal ini, Ketua LMKN Brigjen (Pur) Yurod Saleh SH menegaskan bahwa tidak ada main-main atau negosiasi dengan sistem tarif royalti yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Yurod Saleh juga menegaskan bilamana ada dilapangan ditemukan negosiasi tarif Sampaikan kepada saya. Saya akan tindak lanjuti, karena LMKN harus bersih, transparan dan berpegang pada kepentingan pemilik hak.
Namun jangan pernah dilupakan, bahwa adanya hubungan keperdataan antara pencipta lagu dengan Para LMK. Silahkan teman-teman pencipta lagu memilih LMK yang mampu untuk memberikan proteksi dan berpihak pada pemegang hak.
Di akhir pertemuan, Freddy Harris menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta diskusi yang hadir dan mohon dukungan dari semua kalangan. Penerimaan royalti musik di Indonesia akan naik bila kita memiliki sistim basis data yang terpusat. “Bantu kami bangun sistem basis data yang komprehensif agar sistim royalti musik di Indonesia menjadi lebih baik”, tegas Freddy Harris didalam kata penutupnya.